Senin, 02 Mei 2011

dhcp server

DHCP Server
Sebelum menganjak ke tahap berikutnya, adakalanya kita rehab sejenak. Dulu ketika seseorang ingin memberikan IP kepada computer client terpikir bagaimana caranya agar mudah, cepat dan efisien. Maka dirancanglah yang namanya DHCP (). Pada awalnya kegunaan DHCP ini adalah untuk memudahkan system pengalamatan IP pada computer client, akan tetapi seiring berkembangnya zaman DHCP digunakan juga untuk mendeskripsikan adanya sebuah DNS Server yang nantinya akan diredirect ke IP dengan asumsi pada computer client sudah tersetting bersama IP computer server yang dijadikan sebagai DHCP Server. So … langsung saja kita praktekkan …
Dalam hal ini saya menggunakan contoh IP yang digunakan sebagai DHCP. Cermati IP dibawah ini :

auto eth0
iface eth0 inet static
       address 192.168.1.5
       netmask 255.255.255.0
       network 192.168.1.0
       broadcast 192.168.1.255
       gateway 192.168.1.254

auto eth1
iface eth1 inet static
       address 192.168.10.17
       netmask 255.255.255.0
       network 192.168.10.0
       broadcast 192.168.10.255

Adapun IP yang akan digunakan sebagai DHCP adalah eth1. Sebenarnya terserah kita ingin eth berapa tapi yang jelas eth tersebut menjelaskan untuk jalur local.Berikut langkah-langkahnya :

1.       Install paket untuk DHCP
aptitude install dhcp3-server
2.       Masuk ke configuration utama dhcp untuk melakukan pensettingan tersebut
nano /etc/dhcp3/dhcpd.conf
3.       Secara default dhcpd.conf yang akan di setting adalah baris seperti di bawah ini :

#A slightly different configuration for an internal subnet.
#subnet 10.5.5.0 netmask 255.255.255.224 {
# range 10.5.5.26 10.5.5.30;
# option domain-name-servers ns1.internal.example.org;
# option domain-name "internal.example.org";
# option routers 10.5.5.1;
# option broadcast-address 10.5.5.31;
# default-lease-time 600;
# max-lease-time 7200;
#}

4.       Setelah itu cari baris yang seperti diatas lalu edit sesuai petunjuk dan keterangan dibawah ini :

#A slightly different configuration for an internal subnet.
subnet 192.168.10.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.10.50 192.168.10.100;
option domain-name-servers 203.130.196.5;
option domain-name "maarif.com";
option routers 192.168.10.17;
option broadcast-address 192.168.10.255;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
}

Ket :
Subnet                 =“ alamat network dari IP Address kamu yang untuk local”
Netmask = ”masuk kelas A, B, C, D, atau E ( hal ini tergantung dari IP Address, biasanya kelas C )”
Range = “menentukan jumlah IP dan mulai dari IP berapa sampai berapa untuk client”
Option domain-name-servers = “DNS yang dipakai untuk koneksi internet”
Option domain-name = “nama DNS Server yang kita buat”
Option routers = “alamat IP Address dari IP local yang digunakan untuk DHCP sebagai gateway”
Option broadcast-address = “alamat IP Broadcast dari IP local yang digunakan untuk DHCP sebagai indentitas daerah local”
Selebihnya bisa ditanyakan pada Mbah Google, ^_^

5.       Selanjutnya restart DHCP
/etc/init.d/dhcp3-server restart

6.       Finish, cek pada computer client setting sebagi dhcp, bila berhasil lakukan ping pada IP Sever kita, seperti contoh berikut :

C:\Users\smk>ping 192.168.10.17
         Pinging 192.168.10.17 with 32 bytes of data:
         Reply from 192.168.10.17: bytes=32 time<1ms TTL=64
         Reply from 192.168.10.17: bytes=32 time<1ms TTL=64
         Ping statistics for 192.168.10.17:
         Packets: Sent = 2, Received = 2, Lost = 0 (0% loss),
         Approximate round trip times in milli-seconds:
         Minimum = 0ms, Maximum = 1ms, Average = 0ms

Semoga berhasil,..
J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar